Kamis, 23 Maret 2017

Daulah Umayyah di Damaskus dan Andalusia





Daulah Umayyah di Damaskus (661-750M) 
Daulah Umayyah berdiri pada tahun 40 – 132 H / 661 – 750 M selama 90 tahun. Pendiri Daulah Umayyah bernama Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah. Daulah Umayyah menjadikan kota Damaskus sebagai pusat pemerintahannya. Saat ini Damaskus menjadi ibukota negara Suriah. Sebagai pendiri Daulah Umayyah, Muawiyah bin Abi Sufyan sekaligus menjadi Khalifah pertama kekhalifahan tersbut. Adapun secara lengkap para khalifah Bani Umayyah sebagai berikut:
  1. Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah I), tahun 660 -680 M. (41-61 H )
  2. Yazid bin Muawiyah (Yazid I), tahun 680-683 M. (61-64 H)
  3. Muawiyah bin Yazid (Muawiyah II), tahun 683-684 M. (64-65 H)
  4. Marwan bin Hakam (Marwan I), tahun 684-685 M. (65-66 H)
  5. Abdul Malik bin Marwan, tahun 685-705 M. (66-86 H)
  6. Al-Walid bin ‘Abdul Malik (al-Walid I), tahun 705-715 M. (86-97 H)
  7. Sulaiman bin ‘Abdul Malik, tahun 715-717 M. (97-99 H)
  8. Umar bin ‘Abdul ‘Aziz (‘Umar II), tahun 717-720M. (99-102 H)
  9. Yazid bin ‘Abdul Malik (Yazid II), tahun 720-724 M. (102-106 H)
  10. Hisyam bin ‘Abdul Malik, tahun 724-743 M. (106-126 H)
  11. Walid bin Yazid (al-Walid III), tahun 743-744 M. (126-127 H)
  12. Yazid bin Walid (Yazid III), tahun 744 M. (127 H)
  13. Ibrahim bin al-Walid, tahun 744 M. (127 H)
  14. Marwan bin Muhammad (Marwan II al-Himar), tahun 745-750 M. (127- 133 H)

Rabu, 22 Maret 2017

Pluralisme Dalam Al Baqarah ayat 62

Pekan lalu dunia pemikiran Islam kembali dihebohkan oleh pernyataan seorang Profesor yang sudah sangat terkenal di negeri ini, sang Profesor mengatakan bahwa semua agama benar dan semua manusia akan masuk surga. Pernyataan beliau ini disandarkan pada Surat Al Baqarah ayat 62. Benarkah Albaqarah ayat 62 mengakui adanya pluralisme sebagaimana dikemukakan sang Profesor ?
Baiklah, pada kesempatan ini saya akan menuliskan ulang jawaban seorang kiyai muda dari Bogor, yang membahas dengan jelas dan terperinci terhadap pernyataan sang Profesor.
= = = = = = = = = = = = = =

"Benarkah al-Qur'an Mengakui Paham Pluralisme (Meyakini Kebenaran semua Agama)?"
Seperti Tafsiran Profesor anu.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(Qs 2:62)
Cara untuk memahami sebuah ayat dalam al-Qur'an biasa dilakukan oleh para ulama dengan menggunakan ilmu ulumul Qur'an atau ulmuttafsir. Diantara nya bisa dengan cara melihata asbabun nuzul suatu ayat, ilmu munasabatul ayat, ilmu nahwu, shorof, balaghoh maani dan juga bayan, ilmu ushul fiqih dan lain sbginya. Sehingga seseorang tidak salah dalam memahami al-Qur'an. Dalam kesempatan ini saya hanya ingin melihat ayat diatas dri beberapa aspek saja dri ilmu al-Qur'an.
Pertama, orang yang beriman yaitu orang –orang yang membenarkan kepada syariat yang dibawa oleh RasulNya serta beriman kepada allah dan hari akhir.